26 September 2025
Dunia pendidikan kita lagi banyak berubah, terutama soal teknologi. Kalau dulu sekolah identik sama buku tebal, absensi manual, dan antre panjang di kantin, sekarang semuanya pelan-pelan beralih ke digital. Mulai dari cara belajar, cara bayar, sampai urusan administrasi sekolah — semua udah bisa lebih cepat dan gampang.
Pertama, soal efisiensi. Bayangin data siswa, tagihan, keuangan, sampai presensi yang biasanya ribet bisa diberesin hanya dari satu dashboard. Kedua, ada transparansi. Orang tua bisa ikut memantau progres anaknya tanpa harus nunggu rapor dibagikan. Dan yang nggak kalah penting, sekolah bisa bikin keputusan lebih tepat karena semua datanya rapi dan terdokumentasi.
📌 Bahkan Kemdikbudristek udah menekankan bahwa digitalisasi jadi kunci untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Masalah klasik kayak internet lemot, guru atau staf yang belum terbiasa pakai sistem baru, sampai biaya awal yang lumayan gede masih jadi tantangan. Tapi tenang, semua bisa diakalin. Misalnya, pakai sistem hybrid yang tetap jalan walau sinyal putus-putus, kasih pelatihan buat guru, atau mulai dari modul sederhana biar nggak langsung terasa berat.
Di beberapa sekolah, bahkan pemerintah udah mulai ngedorong pemakaian smart digital screen buat kelas interaktif. Hal ini sejalan dengan inisiatif Merdeka Belajar yang mendorong sekolah lebih adaptif dengan teknologi. Jadi bukan cuma di kota besar aja, tren ini juga pelan-pelan masuk ke sekolah negeri dan pesantren di daerah.
Intinya, transformasi digital ini bukan cuma gaya-gayaan. Sekolah atau pesantren yang mau bertahan dan berkembang memang perlu melangkah ke arah sana. Untungnya sekarang udah ada banyak solusi, salah satunya CARDS, yang siap bantu dari urusan akademik, keuangan, sampai komunikasi dengan orang tua.
👉 Jadi, kapan sekolahmu mulai bertransformasi?